Selasa, 05 Januari 2016

Optimis dan Pesimis

Banyak orang yang dengan berani mengatakan bahwa 

“ Aku takut untuk tidak lolos.”

“ Aku tidak tahu. Bagaimana jika aku rangking terakhir?” atau

“ Bagaimana jika aku tidak menang?”

Aku pun juga terkadang berpikiran demikian.

Ada seseorang yang dengan mudah mengatakan “ Kamu pasti bisa melakukanya!” 

Si mampu akan menanggapinya dengan baik, “ Oke, aku akan mencobanya.”

Si biasa akan mengatakan, “Tidak semudah itu.”

Orang akan menganggap bahwa si mampu benar mampu, bahwa si mampu memang layak 
 mendapatkanya, mungkin juga bahwa si mampu memang dapat melakukanya.

Namun bukan itu yang sebenarnya terjadi

Saat seseorang mengatakan kepada kita bahwa kita bisa melakukan suatu hal dan meraih prestasi akan hal tersebut,

Hanya ada 2 jawaban antara “ Aku bisa.” dan  “ Aku tidak bisa.”

Namun bukan berarti 2 jawaban itu keluar dari orang yang layak dan tak layak

Jawaban tersebut hanya muncul pada 2 orang,

Si Optimis dan Si Pesimis.

Bukan, si mampu mungkin tidak mampu untuk melakukanya. Si mampu mungkin tidak  layak pula.

Si mampu mungkin pula merasa tidak mampu melakukanya.

Namun, apa yang membuat mereka dapat mengatakan hal demikian?

Jawabanya adalah optimis.

Si mampu mampu mengatan “ Ya” karena memang terpatri dalam pikiran mereka., bahwa mereka 
harus dan bisa melakukanya.

Si mampu tidak peduli hambatan, karena mereka melihat kesuksesan.

Si mampu mungkin terkesan sombong, namun si mampu memiliki semangat untuk meraih masa depan.

Si mampu hanya optimis dan optimis akan mendorong mereka dalam berusaha untuk mencapai mimpi mereka.

Si pesimis akan memandang bahwa itu terlalu tinggi untuknya.

Jika segala yang ia pandang terlalu tinggi, maka tidak ada tempat untuknya

Si pesimis akan ragu dan khawatir jika mereka kalah.

Si pesimis memnadang hambatanya bukan kesuksesanya

Si pesimis merasa sesuatu hal terasa berat meskipun mereka ingin mencapainya.

Kemungkinan akan tetap ada di ssetiap ketidak pastian dan kepastian.

Peluang itu antara 0 sampai 1 yang berarti tidak ada yang tidak mungkin dan tidak ada yang pasti.

Gravitasi tidaklah memiliki nilai 0, meskipun kecilnya pangkat minus sekian.

Di dunia ini memang ada hal yang memiliki jatah bahwa ada yang tidak mungkin

Namun Allah menciptakan batasan.

Bukan berarti kesuksesan itu tidak mungkin diraih. Kesuksesan itu dapat diraih oleh siapapaun.

Semua orang berhak untuk sukses, baik si mampu maupun si tidak mampu

Orang dengan IP 4 dengan orang tidak kuliah memiliki ha yang sama meraih kesuksesan

Namun mind set dan alam bawah sadar mereka lah yang mencatat bahwa mereka tidak mampu untuk 
melakukanya.

Jika merasa tidak mampu, setidaknya mencoba.

Mencoba itu perlu, sangat perlu. Bahkan mungkin sangat penting.

Mencoba dan berusaha.

Si optimis mematri alam bawah sadarnya, untuk mencoba dan berusaha.

Karena kesuksesan itu impian semua orang

Si optimis akan melihat kesuksesan sebagai tujuan hidupnya

Si pesimis akan melihat kesuksesan sebagai hambatanya

Si optimis percaya pada pedangnya, si pesimis percaya pada lawanya

Si Optimis melihat pulaunya, si pesimis melihat ombaknya.

“Semua orang berhak untuk sukses. Siapapun kalian, darimana pun asal kalian. Kalian berhak sukses. Karena Tuhan itu ada” – Tri Rismaharini

Sabtu, 02 Januari 2016



Things that I’ve found in my last holiday,
Dua minggu sudah liburan terlewati. Tahun baru dan hari natal, juga seakan sudah mulai terlupa. Mengingat hari ini adalah hari minggu, sedikit aneh rasanya jika hanya berdiam diri di rumah. Memang sih, saya bukanlah tipikal  orang yang hobi travelling dan jalan- jalan ke mall atau cafĂ© hitz seperti anak anak muda zaman sekarang. Lebih enak menenangkan diri di rumah karena saya juga pribadi orang yang suka dengan ketenangan dan tempat sepi.
namun mengingat bahwa besok sekolah sudah dimulai, saya harus keluar untuk membeli beberapa alat tulis, yah hitung-hitung sambil jalan jalan keliling kota lah…
Firstly, saya enjoy aja. Saya coba pakek yang 30 km/jam (kecepatan motor saya maksudnya hehe). Biasanya saya pakek yang 50- 60 km/jam. Saya gak suka naik motor lambat. Namun rasanya mungkin memang perlu dicoba sambil memperhatikan sekeliling ada apa saja. Setelah beberapa menit saya berkendara ada banyak sekali yang saya temukan dan memang jarang diperhatikan oleh orang-orang termasuk saya sendiri.
Jalanan lebih indah dipandang pada pagi hari, sepi dan tenang.
Melihat awan?
Ya, terkadang dengan cuaca panas yang hebat kita sangat malas menengadah. Namun, cobalah berhenti sebentar dari perjalanan yang kamu lalui dan lihatlah langit biru yang ada di atas, terkadangmenarik untuk di foto. Beserta jalanan ya mungkin….
Many people in rush..
Saat saya hanya memacu motor saya dengan kecepatan 30 km/jam udah ada beberapa motor yang mengklakson saya. Tanpa kita sadari banyak dari orang – orang ini yang dalam keadaan terburu buru setiap harinya. Meskipun itu hari Minggu, suasana tahun baru bahkan jam 1 siang sekalipun mereka terlihat terburu buru seperti akan ketinggalan tiket kereta.
Urban..
Oke ini yang paling menarik, karena toko alat tulis yang sering saya datangi tutup (awalnya saya lupa hari ini hari Minggu) saya pun datang ke salah satu toko di pinggir jalan dekat pasar yang sudah sangaaaaaaaaaat lama. Sejak ibu saya masih kecil, beliau sering membeli berbagai peralatan tulis di sana. Toko yang masih eksis itu saya kira sudah tak banyak pembeli yang membeli peralatan tulis di sana, karena kebanyakan orang memilih supermarket. Saya pun terakhir ke sana saat masih sd, berarti sekitar 6 tahunan yang lalu…
Penjualnya dulu sepasang kakek dan nenek dengan wajah orang asing, seperti orang Belanda. Bicaranya masih khas dan pendengaranya pun juga sangat tajam. Biasanya para lansia akan kehilangan pendengaranya dengan mudah namun entah kakek dan nenek ini kenapa masih oke aja pendengaranya. Hanya saja sekarang diganti oleh anaknya, kini toko itu juga lebih banyak menjual matras. Yah, mungkin memang toko stationery mulai jarang dijumpai dan bisnis stationery kurang menjajikan pula, hanya akan ramai pada awal semester.
So, this holiday is totally short I supposed. I trapped in my illness for 1 week and got an accident before, that’s why I have nothing that I can tell about my holiday..
Thought I will be so busy in this semester, make me gasp so great…

Mengapa The Flowing Life?

Kenapa The Flowing Life?


Sebagai tulisan awal dari blog ini saya mau membahas mengenai nama blog ini yang mungkin banyak pembaca bertanya, mengapa namanya the flowing life?
The flowing life yang berarti kehidupan yang mengalir, emang sih yang namanya kehidupan itu pastilah mengalir. namun yang dimaksud adalah, disini saya orang yang tidak emmiliki mimpi. mereka mengatakan jika kamu tidak memiliki mimpi maka kamu tidak akan maju? tidak akan berhasil dari hidupmu.
mimpi menurut saya hanyalah angan anagan. berawal dari pemikiran saat tahun baru mengenai 

                                    what is your resolution for this year?

pasti banyak orang yang hanya akan mengatakan "sukses ke depanya." orang orang seperti saya tidak akan pernah berpikir untuk apa sebenarnya mimpi itu. saya bukanlah orang berprinsip dengan mimpi yang tahan lama. selalu ada mimpi mimpi baru yang saya yakin pasti mimpi tersebut tidak akan bertahan lama. so, saya lebih baik menjalani kehidupan yang mengalir ini tanpa mimpi khusus.


Lalu kalau gak punya mimpi, kamu gak bakal sukses?


anggapan itu banyak banget yang bilang, tapi toh saya gak mau hidup saya monoton yang penuh mimpi. saya pengen sesuatu ya saya harus nglakuin itu.mungkin itu lebih baik dibandingkan hanya dengan mnulis mimpi mimpi yang entah kapan waktunya buat dijadiin nyata.