Banyak orang yang dengan
berani mengatakan bahwa
“ Aku takut untuk tidak
lolos.”
“ Aku tidak tahu. Bagaimana
jika aku rangking terakhir?” atau
“ Bagaimana jika aku
tidak menang?”
Aku pun juga terkadang
berpikiran demikian.
Ada seseorang yang
dengan mudah mengatakan “ Kamu pasti bisa melakukanya!”
Si mampu akan menanggapinya
dengan baik, “ Oke, aku akan mencobanya.”
Si biasa akan
mengatakan, “Tidak semudah itu.”
Orang akan menganggap
bahwa si mampu benar mampu, bahwa si mampu memang layak
mendapatkanya, mungkin
juga bahwa si mampu memang dapat melakukanya.
Namun bukan itu yang
sebenarnya terjadi
Saat seseorang
mengatakan kepada kita bahwa kita bisa melakukan suatu hal dan meraih prestasi
akan hal tersebut,
Hanya ada 2 jawaban
antara “ Aku bisa.” dan “ Aku tidak
bisa.”
Namun bukan berarti 2
jawaban itu keluar dari orang yang layak dan tak layak
Jawaban tersebut hanya
muncul pada 2 orang,
Si Optimis dan Si
Pesimis.
Bukan, si mampu mungkin
tidak mampu untuk melakukanya. Si mampu mungkin tidak layak pula.
Si mampu mungkin pula
merasa tidak mampu melakukanya.
Namun, apa yang membuat
mereka dapat mengatakan hal demikian?
Jawabanya adalah optimis.
Si mampu mampu mengatan
“ Ya” karena memang terpatri dalam pikiran mereka., bahwa mereka
harus dan bisa
melakukanya.
Si mampu tidak peduli
hambatan, karena mereka melihat kesuksesan.
Si mampu mungkin
terkesan sombong, namun si mampu memiliki semangat untuk meraih masa depan.
Si mampu hanya optimis
dan optimis akan mendorong mereka dalam berusaha untuk mencapai mimpi mereka.
Si pesimis akan
memandang bahwa itu terlalu tinggi untuknya.
Jika segala yang ia
pandang terlalu tinggi, maka tidak ada tempat untuknya
Si pesimis akan ragu
dan khawatir jika mereka kalah.
Si pesimis memnadang
hambatanya bukan kesuksesanya
Si pesimis merasa
sesuatu hal terasa berat meskipun mereka ingin mencapainya.
Kemungkinan akan tetap
ada di ssetiap ketidak pastian dan kepastian.
Peluang itu antara 0
sampai 1 yang berarti tidak ada yang tidak mungkin dan tidak ada yang pasti.
Gravitasi tidaklah
memiliki nilai 0, meskipun kecilnya pangkat minus sekian.
Di dunia ini memang ada
hal yang memiliki jatah bahwa ada yang tidak mungkin
Namun Allah menciptakan
batasan.
Bukan berarti
kesuksesan itu tidak mungkin diraih. Kesuksesan itu dapat diraih oleh
siapapaun.
Semua orang berhak
untuk sukses, baik si mampu maupun si tidak mampu
Orang dengan IP 4
dengan orang tidak kuliah memiliki ha yang sama meraih kesuksesan
Namun mind set dan alam
bawah sadar mereka lah yang mencatat bahwa mereka tidak mampu untuk
melakukanya.
Jika merasa tidak
mampu, setidaknya mencoba.
Mencoba itu perlu,
sangat perlu. Bahkan mungkin sangat penting.
Mencoba dan berusaha.
Si optimis mematri alam
bawah sadarnya, untuk mencoba dan berusaha.
Karena kesuksesan itu
impian semua orang
Si optimis akan melihat
kesuksesan sebagai tujuan hidupnya
Si pesimis akan melihat
kesuksesan sebagai hambatanya
Si optimis percaya pada
pedangnya, si pesimis percaya pada lawanya
Si Optimis melihat
pulaunya, si pesimis melihat ombaknya.
“Semua orang berhak
untuk sukses. Siapapun kalian, darimana pun asal kalian. Kalian berhak sukses.
Karena Tuhan itu ada” – Tri Rismaharini